2019 – Penerjemah Pengepul Receh

Tahun 2019 telah menjadi tahun yang sangat berat untuk saya, karena saya menghabiskan separuh dari tahun ini dengan “menganggur”. Pekerjaan tidak terlalu banyak dalam fase Q1, mulai menjamur kembali saat Q2, dan kemudian beralih menjadi monster mengerikan saat Q3 dan Q4 ini. (Q = Quarter, atau Kuartal. Satu tahun terbagi menjadi empat kuartal, dan satu kuartal berisi tiga bulan). Saya berusaha meningkatkan kualitas terjemahan dan oleh karena itu saya sebenarnya tidak mau dibebani pekerjaan terlalu banyak, karena ya itulah, gimana bisa kerja dengan baik kalau situasinya memburu kita dari segala penjuru?

Tapi di Q4 ini itulah yang terjadi kepada saya: pekerjaan memburu dari segala penjuru. Pasalnya adalah karena selain mendapatkan beberapa proyek besar, saya “terpaksa” menalangi proyek kecil-kecil dari klien karena tidak ada yang mau mengerjakan semua itu. Awalnya saya tidak habis pikir, mengapa pekerjaan yang berisi 200 kata bisa dibiarkan menganggur tanpa diklaim di portal klien selama berjam-jam. Orang-orang yang biasanya bertindak bagaikan job sharks sekarang menghilang entah ke mana – dan akhirnya saya terpaksa berakrobat dan menyelipkan 200 kata, 500 kata, di tengah jadwal kerja saya yang sungguh padat. Saya sering jatuh kasihan kepada para Project Manager yang mencari-cari manusia penerjemah untuk mengerjakan small jobs ini, dan oleh karena itu di Q4 ini saya keseringan pasang badan untuk jadi penerjemah last minute dan mengerjakan berbagai proyek-proyek kecil.

Apakah “pekerjaan penerjemah” yang baik adalah pekerjaan yang jumlahnya ratusan sampai ribuan dolar?

SAMASEKALI BUKAN.

Saat para job sharks ini aktif berkeliaran di portal agensi saya, mereka sering mengambil pekerjaan besar yang menurut saya bukan termasuk dalam spesifikasi mereka. Dari mana saya tahu? Karena hasil pekerjaan mereka sering “dilempar” kepada saya untuk diedit, dan dari hasil bacaan saya terlihat bahwa mereka samasekali tidak paham apa yang mereka terjemahkan. Contoh klasik yang selalu saya omelkan adalah kebiasaan untuk menganggap bahwa senyawa kimia adalah bentuk DM-MD dari bahasa. Contoh: ethyl methyl benzene diterjemahkan menjadi “benzen metil etil”. Saya pernah menemukan hasil terjemahan seperti ini dan saya syok. Senyawa kimia itu NAMA, bukan FRASA! Ini adalah pengetahuan super basic untuk menjadi penerjemah sains/medis! Dan kerusakan yang dibuat oleh para job sharks ini sedemikian banyak sehingga jelas bahwa mereka tidak memiliki empati setitik pun terhadap editor (apalagi terhadap klien), dan mereka juga merusak data (Translation Memory) yang dimiliki klien hingga the TMs are rendered as unusable. Tapi di mana mereka ketika pekerjaan hanya 80 kata, 200 kata? Tentu saja tidak hadir, karena nilai pekerjaannya tidak beratus-ratus dolar dan tidak “signifikan”.

Saya sangat menyayangkan mentalitas job sharks yang hanya menganggap bahwa pekerjaan yang bernilai adalah pekerjaan dengan bayaran yang besar. Padahal, ada beberapa hal yang tidak terpikir oleh mereka, yang dihasilkan dari pengepulan pekerjaan kecil-kecil:

  1. Klien akan lebih mengenal Anda. Keberulangan Anda untuk menerima job kecil-kecil akan membuat mereka mengingat Anda karena seringnya komunikasi.
  2. Klien akan berterima kasih – tidak banyak penerjemah yang bersedia mengambil pekerjaan kecil, apalagi yang tidak dibayar (misalnya tes, atau sampel 10-20 kata). Ketika mereka berterima kasih, mereka akan mengingat kita. Ini FAKTOR PENTING dalam bekerja di agensi besar.
  3. Sedikit demi sedikit menjadi bukit, percayalah bahwa tidak ada waktu yang terbuang dari mengerjakan 20-30 kata … karena memang tidak ada.
  4. Anda berlatih untuk merespons dengan cepat, dan bekerja dengan cepat. Saya sudah sering menerima banyak keluhan dari klien karena respons penerjemah lain cenderung lebih lambat dari saya. Yaitu, mereka bisa merespons 4-5 jam kemudian sedangkan deadline terus bergulir dan Project Manager sudah mulai terdesak.

Saya sudah telanjur dekat dengan beberapa Project Manager di luar negeri sampai mereka terkadang mengeluarkan kata-kata seperti ini:

“I contacted another translator and they did not respond in hours. You are so reliable.”

“Thank you for always being there despite of the small word-count. Your dedication is amazing.”

“I am so relieved that you are back from your vacation! I really prefer to work with you.”

“I would rather you take on this project, that is why I contacted you before I release it to the Portal. Are you available?”

Inilah kenyataan yang sungguh menjengkelkan. Job sharks hanya merespons dengan satu syarat: jumlah pekerjaan banyak (dan oleh karena itu uangnya besar). Apa saya berusaha berpikir positif dan berkata bahwa “Oh mereka tidak ambil karena tidak masuk dalam spesifikasi keahlian mereka”? – please lah, begitu kerjaannya berjumlah 10.000 kata, job sharks akan mengaku-aku sebagai kompeten. (Baca lagi soal ethyl methyl benzene di atas!). Saya juga pernah mendengar cerita lain dari seorang teman yang berkata bahwa dia “berebut” kerjaan dengan seorang penerjemah lain, karena si penerjemah ini memohon-mohon kepada Project Manager dan berkata bahwa dia “sangat ingin mengerjakan proyek ini”, padahal pekerjaannya cukup berat dengan materi yang sangat spesifik (yang kebetulan memang spesialisasi terdaftar dari teman saya). Tapi kenapa si penerjemah lain ini ngotot? Simple – jumlah pekerjaannya adalah 20.000 kata. Saya berkata dengan sinis kepada teman saya, “Andaikan pekerjaannya cuma 500 kata, saya yakin batang hidung si penerjemah itu tidak akan muncul.”

Sepanjang tahun ini saya telah mengumpulkan uang “receh” dari pekerjaan yang hanya bernilai 8 dolar, 10 dolar, dan kemarin saya kaget ketika membuat invois dan menemukan bahwa pengepulan ini sudah mencapai nilai hampir 2.000 USD. Inilah berkah menjadi “pengepul receh” yang tampaknya tidak diketahui para job sharks. Saya percaya akan pepatah “sedikit demi sedikit menjadi bukit” – consistency is the key. Dan akibat pekerjaan kecil-kecil ini, saya akhirnya dipercaya oleh klien untuk menangani pekerjaan yang lebih besar, melulu karena 4 poin di atas tadi. Saya bahkan tidak perlu meminta mereka untuk menugaskan saya atau sampai memohon-mohon dengan kata-kata “saya sangat ingin mengerjakan proyek ini…”!

Kata-kata “you are my translator of choice whenever I need an Indonesian translator” adalah target setiap penerjemah yang bekerja di agensi penerjemahan luar negeri. Pesaing kita sudah banyak, dan yang hasil kerjanya lebih bagus dari kita juga banyak. Jadilah cerdas and be there for the PMs.

And for God’s sake, berhentilah meremehkan nilai pekerjaan yang kecil/gratis!

~ Bandung, 15 Desember 2019

(… akhirnya menulis lagi, tanpa janji, tanpa dedikasi …)

1 Comment

Leave a comment